
Kenapa nama parpol harus berawalan "P" yg notabene adalah akronim dari Partai? Kenapa pula pengembangan dari itu selama bertahun-tahun hanya embel-embel "Gerakan"?
Dari situ, berikut inilah nama parpol yg terpikir bila saya ditunjuk sebagai penentu nama.
PSK (Partai Sosial Kemanusiaan),
P C Ret (Partai Cegah Retribusi),
PWgaskin (Partai Warga miskin),
GaL PaNas (Gerakan Lanjutan Pahlawan Nasional)
dll..
ke"monoton"an nama-nama tersebut mungkin terjadi karena pengurus inti parpol merupakan kumpulan politikus,. Tanpa bermaksud menyinggung politikus di negara kita memang dikondisikan untuk tidak berkembang, mulai dari tuntutan tuk bekerja dipatok waktunya, kegiatan rapat yang membosankan namun harus dilakukan (terbukti dari banyaknya politikus yang menunjukkan wajah depresi hingga pingsan di tempat rapat), sampai keharusan tuk menerima jariyah dari masyarakat tiap bulannya tanpa diseleksi dulu kemampuan finansialnya (beban mental banyak diderita politikus karna harus menerima sumbangan wajib tersebut), walaupun terkadang ada pula jariyah yang tepat sasaran, banyak pula politikus yang tergolong miskin namun masih semangat tuk meningkatkan kesejahteraannya dengan cara apapun,dengan mengesampingkan ke"malu"annya, kita pantas salut untuk politikus yang seperti itu.
oke, kembali ke masalah nama. Apabila parpol berpengurus non politikus, mungkin pemilihan nama akan lebih variatif. Semisal bila pengurus adalah supir-supir yg beraliansi di terminal mungkin akan memilih nama WC UMUM (Wadah Cendekiawan Utusan Masyarakat Untuk Masyarakat).
Beda lagi bila pengurusnya merupakan buruh garmen dan konveksi, mungkin memilih nama S M L EkS L (Serikat Masyarakat Lajukan Ekonomi & Sosial Lingkungan).
Mungkin beda lagi bila pengurusnya adalah pedagang CD, MP3 (Masyarakat Patriotis Pejuang Persatuan).
Dan tidak menutup kemungkinan bila pengurusnya adalah kolektor mini klip dewasa, mungkin akan menamai partainya dengan 3GP (Gabungan Gerakan-Gerakan Perjuangan).
Namun bagaimanapun sebuah nama yg tepat belum tentu menjamin kualitas kesehatan sebuah parpol, karena kembali lagi pengurus dan anggotalah yang menentukan perjalanan hidup sebuah parpol.
Tapi tidak ada salahnya juga untuk mempertimbangkan variasi nama bagi mereka-mereka yang mempunyai gagasan untuk membentuk parpol agar pesta rakyat nantinya semarak dengan nama-nama yang beragam sehingga tidak membosankan dan dapat menarik minat masyarakat tuk mengikutinya.
Tribute To Anjar's Note
0 comments :
Posting Komentar