Alhamdullilah…tanggal 16 Oktober 2012 adalah hari penegasan bahwa saya telah menyelesaikan studi S1 Pendidikan Bahasa Jepang di Universitas Negeri Semarang. Saya diwisuda oleh rektor UNNES Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmodjo M.Si beserta jajarannya bersama 1500 wisudawan dari berbagai program studi. Suatu kebanggaan bagi saya bisa menjadi seorang sarjana, melihat background keluarga saya belum ada yang menjadi sarjana. Dan keluarga saya bukanlah dari keturunan orang ningrat,tapi sangat disyukuri dan patut dibanggakan kedua orang tua saya bisa menyekolahkan anaknya hingga menjadi sarjana. Ini merupakan motivasi saya agar bisa menjadi seseorang yang lebih baik,maju dan berguna untuk orang lain,khususnya untuk keluarga. Perjuangan untuk menjadi sarjana tidak mudah,saya merasakan susah dalam proses perkuliahan. Sempat beberapa kali saya drop karena susah dibeberapa mata kuliah, saya sebut mata kuliah Kanji. Ini mata kuliah bahasa Jepang yang menurut saya paling susah untuk dipelajari. Begitu banyak metode belajar yang sudah saya coba namun hasilnya tetap nihil, saya merasakan tidak ada perubahan yang signifikan. Pernah saya mengikuti perbaikan mata kuliah Kanji hingga 2 kali,ini dikarenakan karena nilai saya jelek dan perlu diperbaiki dengan cara mengikuti perkuliahan kanji selama 2 semester. Meskipun akhirnya saya lulus mata kuliah tersebut dengan nilai seadanya tapi saya bersyukur akan kerja keras saya untuk melawan kesulitan itu. Kuliah bahasa Jepang itu sungguh perjuangan,saya harus mempelajari huruf(hiragana dan katakana) dulu sebagai dasar,kemudian mengahafal kosakata, memahami pola kalimat yang begitu banyak fungsinya, memahami secara linguistiknya, dan tak lupa belajar huruf Kanji yang sebegitu buanyaknya yang harus dipelajari(stresssssss…).
Saya tidak pernah menyesal kuliah bahasa Jepang, ini pilihan saya sendiri ketika memilih untuk kuliah apa. Memang pada dasarnya saya sangat menyukai dunia bahasa dan seni, saya bukan orang yang gemar menggeluti angka dan kalkulator. Di SMA pun saya mengambil jurusan Bahasa, ekstrakurikuler yang saya ikuti pun seperti “Menulis Kreatif(puisi,cerpen), Paduan Suara, Band dan Polisi Keamanan Sekolah(PKS)”. Namun yang masih eksis sampai kelas 3 hanya “menulis kreatif dan paduan suara”. Ketika saya berjalan didunia Bahasa dan Seni,saya merasakan perasaan yang luar biasa menyenangkan, I got the best feel in this way!!! Saya merasakan kepuasan dan sungguhhhh bikin hidup makin hidup. Pernah ada pengalaman yang luar biasa menyenangkan sewaktu saya masih duduk di SMA,ini terjadi ketika kelas 3. Waktu itu semester awal masuk kelas 3,guru seni saya Pak Sugeng Widodo yang kebetulan wali kelas saya menawarkan untuk selama pembelajaran ingin mempelajari seni lukis atau seni peran,sempat berunding dengan teman sekelas dan akhirnya kami memutuskan untuk mempelajari seni peran. Ini merupakan ilmu dan pengalaman baru saya. Semangatlah saya untuk mengikuti pelajaran ini. Awal pelajaran kami diberi materi apa itu seni peran dan cangkupannya. Setelah beberapa pertemuan barulah kami diberikan tugas kelompok untuk membuat sebuah adegan dengan durasi maksimal 15menit. Satu kelompok terdiri dari 7-8anak dan diberikan waktu 2 minggu untuk persiapan, setelah itu barulah kami berakting didepan kamera langsung. Waktu itu kelompok saya melakukan adegan dengan tema cerita horror komedi, dan saya yang mengarang naskah tersebut. Dicerita tersebut kami 7 anak melakukan permainan jelangkung disebuah gedung sekolah yang masih proses bangun. Kami duduk melingkar dengan ditengah-tengah kami terdapat gundukan sesajenan yang isinya berupa roti,kopi dan uang. Waktu itu saya menyuruh teman-teman untuk menutup mata dan saya memimpin membaca mantra,dan mantranya pun sebenarnya lucu+koplak,sama sekali tidak ada unsur mistisnya. Ketika mereka mulai menutup mata dan mengikuti mantra yang saya ucapkan, saya membuka mata dan kemudian memakan makanan yang ada digundukan sesajen-seajenan itu,dan mengambil semua uang. Hahahaha…….!!!!! Ketika semua sudah habis baru saya menyuruh mereka untuk membuka mata,dan semua kaget ketika sesajenanya sudah berantakan dan uangpun hilang. Disinilah sebenarnya pesan cerita yang ingin saya sampaikan, bahwa tidak sepantasnya kita melakukan pemujaan terhadap makhluk lain. Ingatlah bahwa tiada Tuhan selain Alloh.
Setelah semua kelompok sudah melakukan syutingnya ,kemudian diadakannya evaluasi oleh Pak Sugeng. Dibahasanya tentang kesinambungan dialog, penggunaan bahasa, dan lain-lain. Ternyata pak Sugeng sudah membuat semacam nominasi dalam tugas kelompok ini. Ada akting cowok terbaik,akting cewek terbaik dan cerita terbaik. Alhamdulilah kelompok saya mendapat cerita terbaik. Begitu bahagianya saya waktu itu. Dan inilah awal saya menyukai ilmu baru ini,seni peran.
1 minggu kemudian pak Sugeng memberikan tugas yang lebih besar lagi, kami satu kelas ditugaskan untuk membuat sebuah cerita untuk dijadikan film dengan durasi panjang,mungkin sekitar 1 setengah jam, dan ini merupakan proyek sekolah yang akan diikutkan didemo Expo se-SMA Karisidenan Banyumas. Mendengar kabar tersebut saya pribadi sangat bersemangat. Kami diberikan waktu sekitar 3minggu untuk berunding satu kelas menentukan tema cerita dan harus sudah sekalian menuliskankan script nya. Dalam waktu 3 minngu itu teman-teman masih bingung mau menulis tentang apa,dalam berunding yang ada kami hanya bercanda saja,tanpa ada hasil. Dalam waktu itu sebenarnya saya sudah mulai menulis cerita sendiri,hanya beberapa teman yang tau. Dan malam terkahirnya saya menyelesaikan naskah cerita tersebut. Waktu pertanggung jawabanpun datang,ketika ditanya oleh pak Sugeng sudah jadi apa belum script nya teman sekelas hanya diam,dan akhirnya sang ketua kelas (Teguh) pun angkat bicara dan mengatakan belum jadi. Sempat pak Sugeng terlihat kecewa dan agak marah,namun tak lama kemudian ada salah satu teman saya yang mengatakan kalau sudah ada yang bikin script nya,dia berkata seperti ini “ Pak,ini septian sudah bikin scriptnya”, mendengar ucapan tersebut pak Sugeng memanggil dan bertanya ke saya apakah benar atau tidak. Saya akhirnya maju kedepan dan menyerahkan hasil saya yang ditulis di kertas folio. Beliau bertanya apakah ini saya yang menulis tanpa ada bantuan dari sapapun? Saya jawab “iya pak,”. Pak Sugeng terlihat menghela nafas,entah apa artinya itu. Setelah beliau baca beberapa menit,beliau megatakan “ sebenarnya saya kecewa dengan kalian,karena ini tugas satu kelas,dan saya mengambil nilai dari tugas per individu nanti,kalau begini nanti cuma Septian yang dapat nilai bagus,tapi yaudah gak apa-apa,kita tetap pakai cerita ini,dan untuk penilaian nanti ada tugas lain,yasudah untuk lebih jelas tentang isi cerita ini silahkan Septian menceritakan segala sesuatu tentang cerita yang dia tulis”, dan saya pun maju didepan hadapan teman-teman untuk menceritakan cerita yang saya tulis. Setelah beberapa menit saya bercerita, pak Sugeng diakhir jam pelajaran sebelum istirahat menugaskan saya untuk memberikan penjelasan yang lebih detil tentang cerita ini ke teman-teman dan saya menjadi koordinator kelas pada tugas ini. Aaaaahhhh,,,begitu senangnya saya,,cerita yang saya buat selama berhari-hari akhirnya dibawakan untuk pembuatan film. Di jam pelajaran seni berikutnya pak Sugeng membahas cerita dari naskah tersebut. Saya menjelaskan tentang tokoh,lokasi dan keperluan apa saja didalam cerita tersebut. Singkat cerita pak Sugeng menunjuk saya sebagai sutradara dalam pembuatan film ini,dan untuk penokohan dibahas dengan pak Sugeng. Cerita di film tersebut sebenarnya simple aja,tidak terlalu berat. Saya menuliskan tentang masa-masa sekolah, ada persahabatan,percintaan,dan persaingan. Lokasi syuting ada dilingkungan sekolah dan diluar sekolah. Hari-hari kami setelah pulang sekolah adalah latihan dan melakukan persiapan. Untuk kamera dari pak Sugeng menyanggupi untuk mencari. Untuk keperluan lain kami satu kelas mengadakan iuran sebesar 100ribu tiap anak untuk membeli semua keperluan,karena ada syuting camping disalah satu curug di Banjarnegara kami pun menyewa banyak keperluan,seperti tenda,lampu,diesel dll. Dan sampai hari H semua berjalan lancar, aman, dan menyenangkan.
Ini merupakan kebanggaan saya atas diri saya sendiri. Saya merasakan kesenangan yang luar biasa dan belum ada penggantinya sampai sekarang ini. Saya berharap saya bisa menemukan kesenangan itu lagi. Sangat berharap.
20 Oktober 2012
22 Maret 2012
By:
Septian Hardiansyah
-
07.08
Kekurangan Diri

Dan, janganlah kita terlalu mengasihani diri sendiri; jika kita memiliki suatu kekurangan, maka janganlah kita menganggap diri kita ini lemah, anggaplah kita ini hanya sedikit berbeda dari yang lainnya. Karena setiap orang juga pada dasarnya berbeda dan memiliki kelemahan atau kekurangan.
Fokuskanlah diri pada hal-hal yang mampu kita lakukan, bukan pada kekurangan kita. Fokuskan pada kelebihan kita dan bangunlah kekuatan untuk meraih kesuksesan. Janganlah terlalu merenungi diri, mengasihani atau bahkan mengurung diri dari kenyataan hidup, karena hal itu tidak akan membantu sama sekali.
Bertindaklah dan jangan takut berbuat kesalahan, karena dengan bertindak berarti kita sudah mengatasi kelemahan diri kita dan membangkitkan potensi terbaik diri kita. Hal tersebut sangat berguna bagi kita untuk meraih hal-hal terbaik dalam hidup ini.
Bersyukurlah atas keadaan kita. Tuhan maha tahu atas diri kita, dan kita sebaliknya tidak dapat mengetahui apa yang direncanakan-Nya.
Semakin tua. semakin aku menyadari dampak dari sikapku terhadap diriku sendiri. Sikap, menurutku, lebih penting daripada fakta, lebih penting daripada masa lalu, daripada pendidikan, daripada uang, daripada lingkungan, daripada kegagalan, daripada keberhasilan, daripada apa yang orang lain pikirkan, katakan, atau lakukan. Lebih penting daripada penampilan, hadiah, ataupun ketrampilan. Sikaplah yang membangun atau menghancurkan perusahaan, rumah ibadah, ataupun rumah.
24 Februari 2012
23 Februari 2012
By:
Septian Hardiansyah
-
23.32
Kasih Sayang Seorang Ibu
Saat kau berumur 15 tahun, dia pulang kerja ingin memelukmu. Sebagai balasannya, kau kunci pintu kamarmu.
Saat kau berumur 16 tahun, dia ajari kau mengemudi mobilnya.Sebagai balasannya, kau pakai mobilnya setiap ada kesempatan tanpa peduli kepentingannya.
Saat kau berumur 17 tahun, dia sedang menunggu telepon yang penting.
Sebagai balasannya, kau pakai telepon nonstop semalaman.
Saat kau berumur 18 tahun, dia menangis terharu ketika kau lulus SMA.
Sebagai balasannya, kau berpesta dengan temanmu hingga pagi.
Saat kau berumur 19 tahun, dia membayar biaya kuliahmu dan mengantarmu ke kampus pada hari pertama. Sebagai balasannya, kau minta diturunkan jauh daripintu gerbang agar kau tidak malu di depan teman-temanmu.
Saat kau berumur 20 tahun, dia bertanya, "Dari mana saja seharian ini?".
Sebagai balasannya, kau jawab,"Ah Ibu cerewet amat sih, ingin tahu urusan orang!"
Saat kau berumur 21 tahun, dia menyarankan satu pekerjaan yang bagus untuk karirmu di masa depan. Sebagai balasannya, kau katakan,"Aku tidak ingin seperti Ibu."
Saat kau berumur 22 tahun, dia memelukmu dengan haru saat kau lulus perguruan tinggi. Sebagai balasannya, kau tanya dia kapan kau bisa ke Bali.
Saat kau berumur 23 tahun, dia membelikanmu 1 set furniture untuk rumah barumu. Sebagai balasannya, kau ceritakan pada temanmu betapa jeleknya furniture itu.
Saat kau berumur 24 tahun, dia bertemu dengan tunanganmu dan bertanya tentang rencananya di masa depan. Sebagai balasannya, kau mengeluh/'Bagaimana Ibu ini, kok bertanya seperti itu?"
Saat kau berumur 25 tahun, dia mambantumu membiayai penikahanmu.
Sebagai balasannya, kau pindah ke kota lain yang jaraknya lebih dari 500km.
Saat kau berumur 30 tahun, dia memberikan beberapa nasehat bagaimana merawat bayimu. Sebagai balasannya, kau katakan padanya,"Bu, sekarang jamannya sudah berbeda!"
Saat kau berumur 40 tahun, dia menelepon untuk memberitahukan pesta ulang tahun salah seorang kerabat. Sebagai balasannya, kau jawab,"Bu,saya sibuk sekali, nggak ada waktu."
Saat kau berumur 50 tahun, dia sakit-sakitan sehingga memerlu-kan perawatanmu. Sebagai balasannya, kau baca tentang pengaruh negatif orang tua yang menumpang tinggal di rumah anak-anaknya.
Dan hingga suatu hari. dia meninggal dengan tenang. Dan tiba-tiba kau teringat semua yang belum pernah kau lakukan, karena mereka datang menghantam HATI mu bagaikan palu godam.
JIKA BELIAU MASIH ADA, JANGAN LUPA MEMBERIKAN KASIH
SAYANGMU LEBIH DARI YANG PERNAH KAU BERIKAN SELAMA INI
DAN JIKA BELIAU SUDAH TIADA, INGATLAH KASIH SAYANG DAN
CINTANYA YANG TULUS TANPA SYARAT KEPADAMU.
By:
Septian Hardiansyah
-
23.29
Hidup Itu Indah

tak mampu lagi melihat hal-hal yang indah dan menarik dalam hidup.
Bahkan kadangkala ada juga orang yang begitu putus asa sehingga
mencoba mengakhiri hidupnya sendiri. Kalaupun tidak seekstrim itu,
banyak orang menjadi seperti robot. Melewati hari demi hari dalam
rutinitas. Tanpa gairah, tanpa semangat, tanpa harapan.
Dengan memiliki harapan manusia mempunyai alasan untuk tetap
melanjutkan hidupnya. Harapan membuat manusia tidak pernah berhenti
berjuang. Harapan membuat manusia merancangkan langkah-langkah
yang tepat bagi kelangsungan hidupnya. Ini membuktikan bahwa hidup
manusia itu berharga karena didalamnya terkandung nilai-nilai yang
diperjuangkan untuk membuat manusia tetap hidup.
Hidup sangat berharga. Bahwa kita yang hidup tahu bahwa kita akan mati
sementara orang mati tidak dapat berbuat apa-apa. Ini menunjukkan
bahwa hidup menjadi berharga karena kita melakukan sesuatu; berbuat
sesuatu seperti untuk menikmati segala hal dalam hidup ini dengan
sukacita dan kita juga senantiasa hidup dalam kebenaran dan keadilan,
dengan tetap menjaga hidup kerohanian kita.
Semua hal ini memberi penjelasan kepada kita, bahwa keindahan hidup
tidak diukur dari panjang pendeknya umur, tidak juga diukur dari kaya
miskinnya orang, tetapi dari bagaimana ia mengisi hidupnya.
Hidup menjadi berarti jika kita mengisinya dengan kerja dan usaha tentang
hal hal yang baik. Yang paling penting dari semua itu adalah meskipun
hidup ini siasia. tetapi hidup ini adalah pemberian Tuhan. Maka selama kita
hidup nikmatilah hidup kita dengan kerja, sukacita dan harapan. Hanya
dengan demikian kita dapat menemukan keindahan hidup, pendek atau
panjang umur kita. Kita dapat menikmati keindahan hidup, kaya atau
miskin keadaan kita. Karena hidup adalah Anugerah.
Dengan memiliki harapan manusia mempunyai alasan untuk tetap
melanjutkan hidupnya. Harapan membuat manusia tidak pernah berhenti
berjuang. Harapan membuat manusia merancangkan langkah-langkah
yang tepat bagi kelangsungan hidupnya. Ini membuktikan bahwa hidup
manusia itu berharga karena di dalamnya terkandung nilai-nilai yang
diperjuangkan untuk membuat manusia tetap hidup.
Apa perbedaan antara hambatan dan kesempatan?
Perbedaannya terletak pada sikap kita dalam memandangnya.
Selalu ada kesulitan dalam setiap kesempatan: dan selalu ada kesempatan dalam setiap kesulitan.
(J. Sidlow Baxter)
20 Februari 2012
By:
Septian Hardiansyah
-
00.27
RPP Tema B Letak Benda Nihongo 1
RENCANA PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMA/SMK
Mata Pelajaran : Bahasa Jepang
Topik / Kegiatan : Lingkungan Kehidupan Sekolah
Kelas / Program : XI Bahasa
Semester : Gasal
Tahun Pelajaran : 2010/2011
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit
Pertemuan Kedua (Letak Benda教室の中).
A. Standar Kompetensi
v Berbicara : Mengungkapkan dan menyampaikan informasi secara lisan dalam bentuk paparan atau dialog sederhana tentang keberadaan dan letak benda.
v Menulis : mengungkapkan informasi sederhana secara tertulis dalam bentuk paparan atau dialog tentang keberadaan dan letak benda.
B. Kompetensi Dasar
v Mengungkapkan berbagai informasi secara lisan dengan lafal yang tepat dalam kalimat sederhana sesuai konteks yang mencerminkan kecakapan berbahasa yang santun dan tepat.
v Menulis kata, frasa dan kalimat dengan huruf ( Hiragana,Katakana, Kanji).
C. Indikator
v Berdialog sesuai konteks
v Menceritakan nama dan keberadaan benda yang ada di lingkungan sekolah.
v Menyusun kalimat atau wacana sederhana tentang nama atau letak benda yang ada di sekolah serta kepemilikan benda.
v Menulis kanji sederhana.
D. Tujuan pembelajaran.
v Siswa dapat berdialog menyebutkan keberadaan dan letak benda di lingkungan sekolah.
E. Materi pokok
F. Tema 3.1 B. Letak Benda
G. Sumber / Alat / Media Pembelajaran
v Buku Nihongo I, kartu kata, benda nyata (実物)。
H. Skenario Pembelajaran (dengan Metode Penjelasan dan Praktek)
クラス :XI Bahasa | ||
テーマ :教室の中 | ||
目的 :Siswa dapat menyebutkan letak dan posisi benda serta mengungkapkan keberadaan benda. | ||
Alur/Waktu | Isi Pembelajaran | Media |
Pengantar 5 menit |
ü Melakukan flashback pada materi yang lalu. | Buku Pelajaran, Papan Tulis |
Pola Kalimat + Latihan dasar (20 menit) | ü Guru memberi pola kalimat baru KB(benda) はKB(tempat/benda)のKB (posisi)にあります/ありまか。 ü Latihan pengucapan oleh guru diikuti oleh siswa dengan urutan kelas-kelompok-individu. ü Latihan mengulang dan mengganti dengan jitsubutsu atau kartu kata dengan urutan latihan Kelas-Kelompok-individu. ü Mengerjakan latihan dibuku pelajaran. | Buku Pelajaran, Papan Tulis, 実物 |
Latihan Menulis Kanji (10 menit) | ü Guru memberi kanji baru 上、中、下。 ü Guru memberi urutan cara menulis kanji上、中、下. ü Guru menyuruh siswa untuk berlatih menulis kanji. | Buku Pelajaran Papan Tulis. |
Kegiatan Berbicara (25 menit) | ü Pra kegiatan - Guru menyuruh siswa menggambar 2 pasang meja dan kursi diselembar kertas. Gambar pertama untuk sendiri dan gambar kedua untuk wawancara dengan teman. - Guru menyuruh siswa untuk menggambar pensil,buku,penghapus,penggaris dan diletakan sesuai dengan keinginan tiap siswa,asalkan masih disekitar gambar meja atau kursi. - Guru mencontohkan cara pengisian gambar dipapan tulis. - Guru melatihkan contoh percakapan dan laporan kegiatan. Guru mencontohkan kegiatan dengan salah seorang siswa. ü Kegitan - Siswa melakukan kegiatan. - Guru mengawasi jalannya kegiatan. ü Pasca Kegiatan - Guru memninta salah satu siswa untuk mempraktekan kegiatan didepan kelas, dan guru menunjuk salah satu siswa untuk mengisi gambar meja dan kursi yang tersedia dipapan tulis. - Guru menanyakan kepada kelas apakah gambar yang diisi sesuai dengan percakapan atau tidak. - Guru meminta siswa untuk melaporkan hasil wawancara tadi. | Buku Pelajaran, Papan Tulis 実物 |
Kegiatan Menulis Kosakata (25 menit) | ü Pra Kegiatan - Guru mempersiapkan dan membagikan lemba kerja yang berupa latihan menulis huruf Kana ke siswa. - Guru memberikan contoh cara pengisisan lembar kerja tersebut. - Guru mengingatkan siswa agar mengerjakan soal sendiri atau tidak menyontek dan mengingatkan kegiatan tersebut diberi waktu selama 15 menit. ü Kegiatan - Siswa melakukan kegiatan. - Guru mengawasi jalannya kegiatan. ü Pasca kegiatan - Guru meminta tugas dikumpulkan kemeja guru. | Lembar kerja. |
Kesimpulan (5 menit) | ü Mengulangi pokok-pokok pelajaran yang baru saja dipelajari. ü Memberikan tugas untuk mengerjakan soal fukusyu buku pelajaran halaman 63,dikumpulkan pertemuan selanjutnya. ü Memotivasi siswa untuk menggunakan pola-pola yang sudah dipelajari. |
Langganan:
Postingan
(
Atom
)
Category
Budaya Jepang
(
2
)
Karya pendek
(
3
)
kehidupan
(
8
)
Kehidupan Satwa
(
1
)
Kesehatan
(
2
)
Pendidikan
(
4
)
People and culture
(
1
)
Resensi Buku
(
4
)
Tips n Triks
(
2
)
Umum
(
5
)